Kamis, 01 April 2010

PPL LAKUKAN KAJI TERAP PUPUK ORGANIK

SRAGEN - Penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan dapat meng-akibatkan tanah dan ekosistem menjadi rusak. Kerusakan unsur hara pada tanah pertanian dapat dikurangi dengan penggunaan pupuk organik. Untuk mengetahui pengaruh berbagai macam pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi padi, sebanyak 7 orang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Sragen melaksanakan kaji terap berbagai macam pupuk organik yang beredar di Kabupaten Sragen terhadap pertumbuhan dan produksi padi, Rabu (27/2)
Pupuk organik yang dikaji terap sebanyak 6 jenis. Masing-masing adalah pupuk organik Star Max, Pusaka Tani, Gajah Mas, Petroganik, NPK Beringin Plus dan pupuk petani. Tanah persawahan yang digunakan untuk melakukan kaji terap seluas 3 Ha, terletak di Kampung Nglangon Kelurahan Karangtengah Kecamatan Sragen. Sawah seluas 3 Ha tersebut di bagi menjadi 6 bagian, masing-masing bagian areal persawahan mengunakan jenis pupuk yang berbeda.
Proses kaji terap dimulai sejak 11 November 2007 lalu dengan sebar benih padi jenis IR 64. Selanjutnya, tanam padi dilaksanakan tanggal 2 Desember 2007. Sedangkan pemeliharaan dilakukan sejak 15 Nopember sampai dengan 26 Februari 2008. Sebelum panen raya yang akan dilaksanakan tanggal 28 Februari 2008 nanti, hari ini dilaksanakan kaji terap terhadap 6 jenis pupuk yang digunakan.

Pelaksanaan kaji terap tersebut disaksikan oleh kurang lebih seratus orang, dari berbagai unsur yakni masyarakat petani, masyarakat umum, produsen pupuk organik, serta beberapa Kepala Dinas / instansi terkait.

Sutardjo, SP, Koordinator PPL Kecamatan Sragen, menjelaskan, selain untuk mengetahui pengaruh berbagai macam pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi padi, kaji terap ini juga untuk meyakinkan petani akan manfaat pupuk organik. Sutardjo berharap, setelah masyarakat mengetahui hasil dari kaji terap ini, masyarakat akan lebih yakin bahwa hasil pertanian yang menggunakan pupuk organik tidak kalah dengan sawah yang menggunakan pupuk kimia.

Sementara menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen, Ir. Haryoto, WA, MM, saat ini pemerintah melalui Direktorat Sarana Produksi Departemen Pertanian telah menerbitkan buku yang memuat daftar pupuk yang terjamin mutunya. Didalam buku tersebut disebutkan ada 829 merek pupuk yang dikelompokkan dalam 4 jenis, yakni 1. Pupuk an-organik dengan jumlah 564 merek, 2. Pupuk Organik, 168 merek, 3. Pupuk Hayati, 16 merek 4. Pembenahan tanah dengan jumlah 80 merek. Bila masyarakat akan membeli pupuk, dapat memilih merek pupuk yang telah terdaftar didalam buku tersebut, jelas Ir. Haryoto, WA, MM.

Hasil dari kaji terap, persawahan yang menggunakan pupuk organik Gajah Mas dapat menghasilkan 8,848 ton / Ha, Petroganik 9,04 ton / Ha, Star Max 8,99 ton / Ha, NPK Beringin Plus 9,226 ton / Ha, Pusaka Tani 9,55 ton/Ha dan Pupuk Petani 8,848 ton / Ha. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan pupuk organik dapat melampui target panen yang di pathok pemerintah yakni 5 ton / Ha-nya. ”Selain biayanya lebih murah, sawah yang menggunakan pupuk organik juga tidak kalah dengan sawah yang menggunakan pupuk kimia, hari ini kita membuktikannya” kata Sutardjo, SP.

Sementara, Joko Sriyono selaku distributor pupuk Pusaka Tani dan Gajah Mas menjelaskan, biaya penggunaan pupuk organik untuk satu pathok areal sawah persawahan tidak lebih dari 355 ribu.

Kegiatan Proses kaji terap yang dimulai sejak tebar benih 11 November 2007, dibeayai oleh swadaya PPL kecamatan Sragen dan produsen pupuk organik yakni CV Organik Super Agro, CV Kharisma Putra Pertiwi dan PT. Karya Krisna Sidoharjo.

sumber : Hart-Humas

0 komentar:

Posting Komentar